Kisah Samurai Nuklir

Dunia mungkin tidak mengenal Shingo Kanno. Dia seorang petani, yang mencangkul hidup dari tanah. Tinggal di daerah Daiichi, hidupnya pas-pasan. Anak pertama seorang perempuan. Baru lahir beberapa bulan lalu. Sebagai ayah muda, Shingo ingin mencari uang tambahan. Bertani saja tidaklah cukup. Dan peluang itu terbuka di pabrik Pembangkit Listrik tenaga Nuklir (PLTA) Fukushima Daiichi. Ia jadi tenaga kontrak di situ. Jadi buruh kasar untuk pekerjaan konstruksi. Sesudah reaktor itu bocor beberapa waktu lalu, Shingo dan beberapa rekan lainnya dikirim pulang. Saat Pemerintah Jepang mengevakuasi penduduk dari sekitar Fukushima, Shingo sempat pindah bersama istri dan bayi putrinya ke rumah saudara ipar. Dia pun membantu evakuasi keluarga besarnya dari Minamisoma, wilayah dengan radius kurang dari 30 km dari pabrik ke pusat kebugaran dan pusat pengungsian lainnya. Shingo bersama 500 orang lainnya berkemah di pusat kebugaran Yonezawa. Kebanyakan mereka berasal dari daerah ...