Tarian Tradisional Tiongkok

Tarian Tradisional Tiongkok atau yang sering kita kenal dengan sebutan tarian china yang merupakan ritual pemujaan dan penghormatan Dewa Mitologi Cina seperti tercatat pada Sejarah Musim Semi dan Gugur oleh Tuan Lu oleh Lu Buwei. Tujuan keagamaan itu kemudian berkembang menjadi bentuk hiburan dalam bentuk sekelompok wanita yang menghibur tamu pada acara jamuan kenegaraan dan akhirnya menjadi bentuknya yang sekarang.

Cina merupakan salah satu negara yang memiliki banyak ragam budaya yang memiliki 56 suku. Setiap suku memiliki kebudayaan dan tarian masing-masing. Tarian Tradisional Cina menggabungkan semua elemen dari tarian masing-masing etnik, Opera Cina, Kungfu dan opera rakyat. Hasilnya adalah apa yang kita sekarang kenal dengan Tarian Tradisional Cina yang sudah melewati pengembangan dan peremajaan lebih dari ratusan tahun.

Dengan 56 suku minoritas dan besarnya luas wilayah Cina menyebabkan banyaknya macam tarian yang tersebar di seluruh negeri. Tiap daerah dan tiap suku memiliki ciri khas masing-masing yang menarik untuk diketahui.

Tarian di timur laut Cina berciri khas maskulin sedangkan pada daerah daratan tengah Cina tepatnya sekitar daerah Shaanxi menggunakan pita merah yang enerjik dan drum. Lain halnya di daerah selatan yang terkenal dengan tari Kipas. Di daerah Yunnan tarian terkenal memiliki semangat dan kerap menghiasi festival-festival.

Suku-suku minoritas pun memiliki ciri khasnya masing-masing. Suku Tibet memiliki sebuah tarian dimana para pria memakai pakaian dengan buntut lembu dan lonceng sedangkan para wanita menabuh genderang kulit lembu. Bunyi-bunyian harus seirama untuk menghasilkan kesempurnaan dalam tarian ini.

Pada suku Mongolia, penari, menari dengan maskulin dengan menggerak-gerakan pundak dan lengan dengan gagah. Suku mongol kerap menggunakan kegagahan kuda sebagai dasar gerakan. Pada suku lain yaitu Ughyur, penari menggerak-gerakan mata, tangan dan leher dengan elegan, mirip seperti penari-penari India. Pada pakaiannya, kerap ditemukan banyaknya bulu-bulu sebagai hiasan.

Sedangkan pada suku Korea, mereka menggunakan kipas dan genderang. Selain genderang, penari pun menggunakan kipas yang tertutup atau sumpit yang dihentak-hentakkan pada paha sesuai hentakan irama. Mimik wajah dan tempo serta hentakan gerakan penari akan mengikuti irama musik pengiring. Irama cepat dan riang diiringi dengan gerakan cepat dan lincah, sedangkan untuk musik yang sedih dan mendayu diiringi dengan gerakan lembut yang lambat. Teknik yang berbeda dan ciri khas dari tari suku Korea ini adalah teknik pernafasannya yang mengikuti alunan hentakan musik pengiring. Republik Rakyat Tiongkok yang berbatasan langsung dengan Korea memiliki beberapa daerah di mana kebudayaan Korea kental terasa

Postingan populer dari blog ini

Century 21 Broker Properti Jual Beli Sewa Rumah Indonesia

Adira Asuransi Kendaraan Terbaik Indonesia - Terbaru

Keluhan yang Dapat Mengurangi Fokus Berpuasa